Kontroversi Endipat Wijaya vs Ferry Irwandi Dan Respons Publik
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5437045/original/018850700_1765195612-endipat_wijaya.jpg)
akamsphonelink-qrc Hubungan antara publik, pejabat negara, dan influencer kembali menjadi sorotan setelah pernyataan seorang anggota DPR RI, Endipat Wijaya. Perdebatan mengenai etika komunikasi pejabat publik, peran warga dalam aksi sosial, hingga batas kebebasan berekspresi di era digital.
⭐ Siapa Endipat Wijaya dan Ferry Irwandi?
Sebelum memasuki inti permasalahan, penting memahami dua tokoh sentral dalam kontroversi ini.
🔹 Endipat Wijaya

Endipat Wijaya adalah anggota DPR RI dari Partai Golkar, dan saat ini menjabat di Komisi I, komisi yang membidangi pertahanan, komunikasi, keamanan siber, dan hubungan luar negeri. Ia dikenal sebagai politisi vokal yang sering mengomentari isu kebijakan publik dan keamanan nasional.
🔹 Ferry Irwandi

Ferry Irwandi adalah mantan ASN Kementerian Keuangan yang kini di kenal sebagai influencer sosial, pemerhati kebijakan publik, dan sosok yang sering mengkritik praktik korupsi serta ketidakadilan sosial. Ia aktif menggalang donasi untuk korban bencana di berbagai daerah.
📌 Awal Kontroversi: Sindiran Soal Donasi Rp 10 Miliar
Persoalan ini mencuat setelah Ferry Irwandi bersama komunitasnya berhasil mengumpulkan donasi hingga lebih dari Rp 10 miliar untuk korban bencana alam di Sumatera Utara.
Alih-alih apresiasi, publik dikejutkan oleh pernyataan Endipat Wijaya yang bernada sinis terhadap aksi tersebut. Ia menyinggung:
“Donasi Rp 10 miliar kok seperti paling berjasa… pemerintah juga banyak bantu, tapi tidak di pamerkan.”
Pernyataan itu langsung memicu reaksi keras di media sosial. Banyak warganet menilai komentar tersebut tidak tepat konteks dan terkesan meremehkan upaya relawan.
🔥 Publik Merespons: Berpihak pada Ferry
Tak lama setelah komentar tersebut viral, tagar terkait Ferry Irwandi dan Endipat Wijaya mulai trending di berbagai platform.
Mayoritas komentar publik berpihak kepada Ferry dengan alasan:
-
Bantuan publik bersumber dari masyarakat, bukan anggaran negara.
-
Alih-alih di sindir, relawan seharusnya di apresiasi.
-
Pemerintah justru mendukung kolaborasi, bukan mematikan inisiatif rakyat.
Beberapa komentar bahkan menyoroti karakter komunikasi pejabat publik yang di nilai kurang empatik.
🎙️ Respons Ferry Irwandi: Santai, Elegan, dan Tak Terpicu
Berbeda dari ekspektasi publik, Ferry Irwandi menanggapi pernyataan tersebut tanpa amarah. Dalam unggahannya ia hanya menulis:
“Gue malah merasa kurang euy… I wish I can do more.“
Respons tersebut membuat dukungan publik makin deras. Banyak yang memuji kedewasaan Ferry menghadapi sindiran.