Close

Bahlil Minta Maaf Saat Listrik Aceh Gagal Pulih — Apa yang Salah?

Bahlil Minta Maaf Saat Listrik Aceh Gagal Pulih — Apa yang Salah?
  • PublishedDesember 10, 2025

Profil Bahlil Lahadalia: Karier Politik, Prestasi, dan Strategi Ekonomi -  UNESCO
akamsphonelink-qrc Bahlil Lahadalia adalah Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Republik Indonesia.
Di tengah krisis listrik akibat bencana di Aceh, Bahlil turun langsung ke lapangan — menyatakan bahwa pemulihan jaringan listrik menjadi prioritas.

🚨 Apa yang Terjadi di Aceh — Kenapa Listrik Bisa “Gagal Pulih”?

  • Pada akhir November 2025, Aceh di landa banjir bandang dan longsor besar. Dampaknya sangat parah: beberapa jalur transmisi listrik roboh, termasuk tower Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT).

    Menara transmisi antara jalur penghubung pembangkit di Arun dan wilayah distribusi roboh — membuat banyak wilayah di Aceh terisolasi dari suplai listrik.

Karena kerusakan masif dan akses ke lokasi sulit (banyak yang hanya bisa di jangkau lewat helikopter), proses perbaikan berjalan sangat berat dan memakan waktu.

Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia Ungkap Motif di Balik Impor Energi: Ada yang  Tak Ingin Indonesia Mandiri - Politiknesia

📝 Pernyataan & Permintaan Maaf Bahlil

    • Awalnya, Bahlil melaporkan ke presiden bahwa “93% listrik Aceh akan menyala pada Minggu malam.”

    • Namun ternyata, pemulihan tidak semulus itu: beberapa wilayah tetap gelap, suplai listrik belum stabil.

  • Karena kondisi tersebut, Bahlil menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Aceh atas ketidaknyamanan ini, dan mengakui bahwa target pemulihan belum bisa terpenuhi sesuai harapan.

Di konferensi pers, ia bilang:

“Kalau ada yang memang belum maksimal kami memberikan pelayanan, kami memohon maaf. Kami akan terus fokus, terus berupaya…”

📉 Dampak Gagal Pulihnya Listrik terhadap Warga Aceh

Aceh Dikepung Gelap, Warga Tantang Klaim Pemulihan 97 Persen
Kondisi ini membawa sejumlah konsekuensi langsung untuk masyarakat:

  • Pemadaman bergilir di banyak wilayah — membuat aktivitas harian terhambat, ekonomi rumah tangga terganggu.

  • Banyak fasilitas umum (kesehatan, sekolah, dll) berisiko terganggu — terutama di wilayah yang masih gelap/gangguan listrik.

  • Kerugian materi bisa terjadi — misalnya kerusakan alat elektronik, rusaknya stok makanan, gangguan bisnis kecil menengah, dsb.

Publik pun kecewa karena janji pemulihan cepat tidak sesuai kenyataan — muncul ketidakpercayaan, khususnya terhadap informasi resmi yang sempat disampaikan.

🧑‍⚖️ Kritik & Harapan — Apa yang Perlu Dibenahi

Kritik terhadap Komunikasi Resmi

Bahlil sebelumnya menyampaikan bahwa listrik akan pulih 93% pada waktu tertentu, namun kenyataannya jauh dari itu — ini memicu kekecewaan warga. Banyak yang menilai bahwa klaim resmi itu terlalu dini dan tidak akurat.

Perlunya Transparansi & Perencanaan Darurat

Kasus ini menunjukkan bahwa ketika bencana besar terjadi, pelayanan dasar seperti listrik rentan terganggu. Pemerintah perlu memperkuat sistem darurat, backup power, dan rencana kontingensi agar masyarakat tidak terpuruk.

Kolaborasi & Profesionalisme Pelaksanaan

Pemulihan memerlukan kolaborasi cepat antara kementerian, PLN, dan pihak lokal. Harus ada evaluasi menyeluruh agar kejadian seperti ini tidak terulang — dari perencanaan, pemantauan, hingga penanganan pasca-bencana.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *